Iman Kepada Para Malaikat
1.
Malaikat
1)
Pengertian Malaikat
Menurut
bahasa, kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari kata
mufrad malak yang berarti kekuatan. Dalam mengemban misi dan tugasnya,
para malaikat juga disebut dengan “ar-rusnjl” yang berarti para utusan
Allah Swt.
Malaikat
diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nnjr), berdasarkan salah satu hadis
nabi Muhammad Saw, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.” Iman kepada
malaikat adalah bagian dari rukun iman.
Iman
kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak
dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah.
Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat
kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah
pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Nama dan Tugas-Tugas Malaikat Adapun tugas-tugas yang paling besar dilaksanakan oleh 10 malaikat, yaitu:
Nama dan Tugas-Tugas Malaikat Adapun tugas-tugas yang paling besar dilaksanakan oleh 10 malaikat, yaitu:
-
Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya
kepada para nabi dan rasul.
-
Malaikat Mikail, bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluk,
menimbang hujan, angin dan juga bintang-bintang.
-
Malaikat Israil, bertugas meniup sangkakala.
-
Malaikat Izrail (malakul maut), bertugas mencabut nyawa
-
Malaikat Munkar dan Nakir, bertugas memeriksa amal manusia di
alam barzakh.
-
Malaikat Raqib dan Atid, bertugas mencatat amal baik dan buruk
manusia.
-
Malaikat Malik, bertugas menjaga dan mengendalikan api neraka.
-
Malaikat Ridwan, bertugas menjaga pintu surga.
2)
Sifat-sifat Malaikat
a. Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.
“
Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (Q.S. al-Anbiya [21]:20)
b. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu,
lapar, sakit, makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
c. Selalu takut dan taat kepada Allah Swt.
d. Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang
diperintahkan-Nya.
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
e. Mempunyai sifat malu.
Nabi Muhammad bersabda “Bagaimana aku tidak malu terhadap
seorang laki-laki yang malaikat pun malu terhadapnya”. (H.R. Muslim).
f.
Bisa
terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.
Nabi Saw bersabda “Barang siapa makan bawang putih, bawang
merah, dan bawang bakung janganlah mendekati masjid kami, karena malaikat
merasa sakit (terganggu) dengan hal-hal yang membuat manusia pun meraa sakit”.
(H.R. Muslim).
g.
Tidak
makan dan minum.
“Lalu
dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: "Silahkan anda
makan." (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut
terhadap mereka. mereka berkata: "Janganlah kamu takut", dan mereka
memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim
(Ishak).” (Q.S. az-Zariyat [51]:27-28)
h. Mampu mengubah wujudnya.
Allah berfirman dalam surah Maryam 19: 16-17:
“Dan
Ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri
dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, Maka ia Mengadakan tabir
(yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, Maka
ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.”
i.
Memiliki
kekuatan luar biasa dan kecepatan cahaya.
Allah berfirman dalam surah Hud [11]:82, yaitu:
“Maka
tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke
bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang
terbakar dengan bertubi-tubi.”
2.
Jin, Iblis, dan Setan
1)
Pengertian Jin, Iblis, dan Setan
Kata
Jin berasal dari bahasa Arab artinya menutupi atau merahasiakan, yang
dimaksudkan adalah bahwa jin tertutup dari panca indra. Jin adalah makhluk
halus yang tidak dapat dilihat, ia diciptakan dari api. Jin dibedakan menjadi
dua yaitu :
a.
Jin Kafir, yaitu jin yang
membangkang terhadap perintah Allah Swt. Para Ahli Tafsir berpendapat bahwa jin
kafir adalah jin yang tidak memurnikan ke-Esaan Allah. Sehingga dalam kekafiran
jin itu ada yang bermacam-macam yaitu ada yang Yahudi, Nasrani, Majusi,
penyembah berhala dan lain-lain.
b.
Jin Muslim, yaitu jin yang mengakui
tentang ke-Esaan Allah Swt, Jin Islam setelah mendengar ayat-ayat Al-Quran
mereka langsung mengatakan bahwa al-Quran itu menakjubkan dan dapat memberikan
petunjuk ke jalan yang benar.
Allah
berfirman dalam QS. al-Jin [72]:1-3 tentang jin mukmin:
“Katakanlah
(hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan
sekumpulan jin (akan Al Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya Kami telah
mendengarkan Al Quran yang menakjubkan, (yang) memberi petunjuk kapada jalan
yang benar, lalu Kami beriman kepadanya. dan Kami sekali-kali tidak akan
mempersekutukan seseorangpun dengan Tuhan Kami, dan bahwasanya Maha Tinggi
kebesaran Tuhan Kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.”
Adapun
kata ‘Iblis’ berasal dari bahasa Arab, yaitu “IblƗs” artinya putus asa
(dari rahmat atau kasih sayang Allah). Sedangkan kata Setan berasal dari bahasa
arab, yaitu “Syaitana” yang artinya jauh. Maksudnya adalah setan itu
sangat jauh dari kebaikan dan sangat dekat dari keburukan atau kejahatan.
Iblis
dan setan adalah makhluk halus dari golongan jin. Makhluk ini diciptakan Allah
dari api. Kerjanya merangsang keinginan nafsu rendah manusia. Iblis adalah
makhluk yang pertama kali mengingkari perintah Allah. Setan identik dengan
iblis. Dengan menyandang nama “Setan”, dan tidak hanya membangkang terhadap
perintah Allah sebagaimana yang dilakukan iblis, tetapi juga menggoda manusia.
Iblis sudah ada sebelum Nabi Adam diciptakan dan hidup dalam kalangan malaikat.
Iblis tidak hanya mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati Adam,
tetapi juga berusaha menggoda Adam dan Hawa memakan buah terlarang tersebut,
sehingga menurunkannya dari surga menuju dunia (bumi).
2)
Sifat-sifat dan perilaku Jin, Iblis, dan Setan
a. Sifat-Sifat Jin
a)
Tidak dapat dilihat oleh indra manusia
b)
Diciptakan dari api yang sangat panas
c)
Ada yang mengakui ke-Esaan Allah Swt., dan ada pula yang
membangkang perintah Allah.
b.
Perilaku Jin
Jin juga diperintahkan oleh Allah untuk menerima
syariat Islam sebagaimana yang diperintahkan kepada manusia. Menurut sebagian
ulama, rupa, tabiat, kelakuan, dan perangai jin mirip manusia. Karena jin juga
seperti manusia, mereka pun ada yang baik dan yang jahat, ada yang muslim dan
yang kafir. Jin juga memiliki tingkatan iman, ilmu, dan amalan tertentu
berdasarkan keimanan dan amalan mereka kepada Allah Swt. Walaupun jin Islam
yang paling tinggi imannya dan paling saleh amalannya serta paling luas dan
banyak ilmunya, tetapi masih ada pada diri mereka sifat-sifat tercela seperti takabbur,
riya’, ujub, dan sebagainya. Namun bisa saja mereka mudah
menerima teguran dan pengajaran.
c.
Sifat Iblis dan Setan
a)
Tidak dapat dilihat oleh indra manusia
b)
Diciptakan dari api yang sangat panas
c)
Angkuh dan sombong sebagai sifat dasar dari setan atau iblis
d)
Selalu membangkang terhadap perintah Allah Swt
e)
Tidak mati sebelum datangnya hari kiamat.
d.
Perilaku (Tugas) Iblis dan Setan
Mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati
Adam, tetapi juga berusaha menggoda Adam dan Hawa memakan buah terlarang.
Menghendaki agar manusia menempuh jalan yang sesat, serta menggoda manusia agar
menyeleweng dari petunjuk Allah Swt. Setan/Iblis senang jika manusia hidup
menderita. Dia akan membinasakan dan menggoda Adam beserta seluruh keturunannya
(yaitu golongan manusia) sampai hari kiamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar